Jumat, 19 Oktober 2012

Penulisan Naskah Berita Televisi



Naskah sebuah program berita televisi berisi beberapa informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak luas. Semua informasi tersebut didasarkan pada fakta-fakta lapangan yang didapat oleh para wartawan lapangan atau reporter yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang layak dikonsumsi oleh khalayak luas.
Pengemasan sebuah siaran berita agar menghasilkan paket yang menarik dan berkualitas, maka semua materi disusun secara berurutan menurut kaidah-kaidah produksi program siaran. Proses pengurutan tersebut perlu memperhatikan struktur dramatik sehingga menghasilkan karya yang menarik dan mempunyai nilai artistik yang tinggi. Suatu siaran berita dapat dikatakan baik dari segi isi jika penyelenggaraannya mempunyai visi dan misi yang jelas. Kedua segi itu dapat di capai melalui perencanaan yang matang dan pelaksaannya sempurna. Indikasi tingkat kematangan tersebut dapat dilihat dari tersedia tidaknya naskah siaran yang berkualitas. Maka tidak berlebihan apabila naskah mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan suatu program acara siaran berita.

Sebuah naskah dalam program berita menjadi acuan dasar penyiar dalam menyampaikan informasi. Aspek segi tata bahasa (grammer), pilihan kata, gaya bahasa dan atau intonasi seorng penyiar sangat bergantung pada naskah siaran berita yang ia bacakan. Seluruh gagasan yang hendak disampaikan kepada audiences diungkapkan dengan secara ringkas, sederhana, mudah di ucapkan, mudah diingat dan dipahami.



1.      Membuat Berita Televisi
Berita adalah informasi hangat dan aktual yang disajikan kepada khalayak umum mengenai apa yang sedang terjadi, tentang apa yang harus difikirkan dan bagaimana bertindak. Ini berarti, berita adalah laporan kejadian yang tepat pada waktunya, ringkas, cermat, dan kejadian nyata itu sendiri.
Berita berasal dari bahasa jawa berarti warta yang bermakna kabar. Berita adalah suatu kejadian yang mengandung nilai kabar kerlepas dari baik atau buruk. Menurut adi bajuri dalam buku jurnalistik televis, mendefinisikan berita adalah laporan suatu peristiwa yang sudah terjadi, gagasan atau pendapat seseorang atau sekelompok orang atau kelompok (politik, ekonomi, budayawan, ilmuan, agamawan, dll) atau temuan – temuan baru dalam segala bidang yang dipandang penting dan diliput oleh wartawan atau reporter untuk dimuat dalam media massa cetak atau ditayangkan dalam media televisi atau disiarkan diradio.

2.      Nilai dan Kualitas Berita
Untuk menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita, Mencher membaginya ke dalam tujuh nilai berita :
1.    Timeless : Event thet are immediate recent.
        Artinya, kesegaran waktu. Peristiwa yang baru – baru terjadi atau aktual.
2.     Impact : Event that are likely to effect many people.
 Artinya, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak.
3.    Prominence : Event Involving well-known people or institutions.
 Artinya, suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang maupun   lembaga.
4.    Proximity : Event geographically or emotionally close to the reader, viewer or listener Artinya, peristiwa yang ada kedekatan dengan seseorang baik secara geografis maupun emosional.
5.    Conflict : Event that reflect clashes betwen people or institutions.
Artinya, suatu kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat, dan maupun lembaga.
6.  The Unusual : Event that deviate sharply from the epected and the experiences of everyday life.
Artinya, sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya terjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari – hari.
7.    The currency : Event and situations that are being talked about.
Artinya, hal – hal yang sedang menjadi bahan pembicaraanoran banyak. (Mencher, 1997).

     Sementara itu, Charnley lebih menyoroti aspek kualitas berita (the qualities of news).    Menurutnya, ada beberapa standar yang dipakai untuk mengukur kualitas berita:
1.    Accurate : All Information is verified before is used
Artinya, sebelum berita itu disebarluaskan harus dicek dulu ketepatannya.
2.    Properly attributed : The reporter indentifies his or her source of information.
Artinya, semua saksi atau narasumber hars punya kapabilitas untuk memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan.
3.    Balanced and fair : All sides in a controversary are given
Artinya, bahwa semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang.
4.    Objective : The news writer does not inject his or her feelling or opinion
Artinya, penulis berita harus objektif sesuai dengan informasi yang didapat dari realitas fakta dan narasumber.
5.    Brief and Focused : The news story gets to the point quickly.
Artinya, meteri berita disusun secara ringkas, padat dan langsung sehingga mudah dipahami.
6.    Well written : Stories are clear, direct, interesting.
Artinya, kiash beritanya jelas, langsung dan menarik (Charnley, 1965).

Soewardi idris dalam bukunya, jurnalistik televisi (1978), merumuskan beberapa tips bahasa untuk dipakai dalam penulisan berita televisi, antara lain sebagai berikut :
1.  Kalimat sederhana, kalimat yang tidak tercampur dengan kata – kata asing atau kata – kata yang kurang dikenal oleh rata – rata penonton, tanpa harus mencari artinya dikamus. Kalimat yang mudah dipahami oleh kebanyakan orang bukan sekelompok orang atau segelintir orang.
2.  Kalimatnya haruslah pendek – pendek karena berita hanya selintas, tidak seperti koran atau majalah yang dapat dibaca berulang – ulang.
3.  Hindari penggunaan kalimat yang terbalik (inverted sentence) karena kalimat – kalimat semacam itu lebih cocok dengan surat kabar, tetapi tidak baik untuk televisi.
4.    Usahakan letak pokok kalimat berdekatan dengan sebutan kalimat

3.      Proses Pembuatan Berita
1.    Mencari Informasi
Informasi awal dapat diperoleh dari berbagai sumber. Media massa adalah salah satu sumber informasi yang terus mengalir dan tak pernah henti. Bisa pula dari berbagai sumber personal, seperti pimpinan lembaga, atau kolega (kenalan) yang bekerja untuk suatu perusahaan dan memiliki cukup informasi tentang perusahaan/lembaga tersebut.
2.    Memastikan peristiwa yang akan diliput
Melakukan konfirmasi berarti mengecek kepastian; baik kepastian jadi atau tidaknya acara, kepastian partisipan/peserta, penyelenggara, pihak yang akan membuka acara, rangkaian beserta waktu/lamanya acara.
3.    Mendokumentasi seluruh informasi
Informasi yang didapatkan setelah peliputan perlu dikumpulkan sehingga siap untuk diolah lebih lanjut menjadi berita. Informasi dapat berupa: keterangan tentang 5W + 1H, foto – foto dokumentasi, press release, profil lembaga, komentar (wawancara) narasumber dan kesaksian saksi mata.

                    Menulis Berita Televisi
Berita di media televisi dapat disampaikan dalam berbagai format. Untuk menentukan mana yang akan dipilih, tergantung pada beberapa faktor. Faktor – faktor itu antara lain :
Ketersediaan gambar. Jika gambar yang dimiliki sangat terbatas reporter sulit menulis naskah berita yang panjang. Maka berita dibuat dalam format lebih singkat dan padat, atau dibuat dalam format tanpa gambar sama sekali.
Moment terjadinya peristiwa. Perkembanga terkini dari suatu peristiwa baru sampai ke producer, ketika siaran berita sedang berlangsung. Sedangkan perrkembangan itu terlalu penting untuk diabaikan. Ada berapa hal yang perlu diperkatikan dalam menulis berita televisi.
1.    Informasi, bukan bahasa. Informasi adalah susunan kata – kata yang tertata dengan apik. Mudah dicerna, mudah dipahami disertai gambar yang jelas, berkronologis itulah berita yang efektif.
2.  Signifikansi. Maksudnya, berita harus memiliki informasi penting yakni, memberi dampak pada pembaca. Misalnya, penulisnya mengingatkan pembaca pada suatu yang mengancam kehidupan mereka.
3.  Fokus. Kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, semrawut dan tidak fokus. Berita yang sukses dan tepat jstru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus.
4.  Konteks. Tulisan yang efektif mampu meletakan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca (audiens) tahu dari mana kisah berawal dan mengalir kemana, serta seberapa jauh dampaknya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar